Tebu adalah tanaman sebagai penghasil
bahan dasar dari gula. Batang tTebu memiliki rasa manis dan jika dikonsumsi secara langsung
terasa segar. Tebu juga sering diolah sebagai minuman segar yang dapat langsung
dikonsumsi setelah diperas dengan mesin pemeras. Pengambilan sari biasanya pada
modern ini juga telah menggunakan alat bantu berupa mesin penghancur yang
kemudian akan mengeluarkan sari tebu hingga keakar-akarnya. Serta sebagai bahan
murni dari gula, maka tebu adalah bentuk dari gula murni yang tanpa diberikan
bahan pengawet sehingga lebih sehat. Oleh karena itu, apabila anda tertarik
melakukan pembudidayaan tebu, berikut ini adalah cara menanam tebu dengan baik
dan benar:
Tebu adalah salah satu tanaman yang
pertumbuhannya sangat dipengaruhi dengan keadaan alam khususnya iklim dan
cuaca. Untuk tebu sendiri, tanaman ini akan memiliki pertumbuhan terbaiknya
apabila berada di daerah yang memiliki suhu udara yang terbilang panas yaitu
dengan kebutuhan suhu udara untuk pertumbuhan sekitar 25 – 28 derajat celcius.
Selain itu cara menanam tebu yang paling pentih adalah memperhatikan curah
hujan. Curah hujan yang diperlukan adalah sekitar 100 mm/tahun adalah salah
satu tambahan untuk membuat tanaman tebu berada pertumbuhan terbaiknya.
Setelah memperhatikan kondisi dari
iklim yang dibutuhkan serta cuaca yang dibutuhkan untuk menanam tanaman tebu,
maka langkah selanjutnya adalah dengan menentukan areal yang akan ditentukan.
Sebelum itu, kita harus mengecek dari kadaan tanah yang akan digunakan. Untuk
ini, anda mungkin bisa mencoba cara menanam tebu di halaman rumah atau
minecraft.
Untuk menumbuhkan tanaman tebu, tanah
yang paling direkomendasikan untuk digunakan dalam menanam tebu adalah dengan
menggunakan jenis tanah mediteran, regosol, alivial, dan podsolik. Serta,
kandungan dari pH tanah (satuan tingkat keasaman tanah) yang paling baik untuk
digunakan untuk menanam tebu adalah sekitar 6.4 – 7.7 atau keasaman tanah pada
kondisi sedang netral. Penentuan jenis dan kadar tanah yang akan digunakan
sangat penting karena akan mempengaruhi kondisi pertummbuhan tanaman tebu itu
sendiri.
Setelah pemilihan terhadap keadaan
tanah yang akan digunakan, maka saatnya melakukan persiapan terhadap lahan yang
akan digunakan. Mempersiapkan lahan yang akan digunakan untuk melakukan
penanaman tebu dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara, cara pertama yaitu
dengan cara melakukan pembajakan lahan dan teknik Reynoso. Dalam melakukan
proses pembajakan lahan tanam sebaiknya dilakukan pada tanah yang sedang
kering, karena tujuan utama dari proses pembajakan ini adalah membuat tanah
yang akan digunakan untuk menjadi gembur. Selain itu, dengan membuat gembur
tanah akan membuat tanah yang akan kita gunakan akan membuat terjadinya proses
pertukaran udara oksigen pada tanah serta membuang racun yang mengendap didalam
tanah. Kemudian kita harus membuat alur-alur dalam melakukan
penanaman tebu dengan melakukan penanaman bibit dari tebu dengan kedalaman kurang
lebih 20 cm.
Untuk metode selain metode pembajakan
lahan, kita dapat melakukan teknik reysono dalam melakukan proses pengolahan
lahan. Reysono sebagai metode lain menawarkan cara proses penglahan yang
berbeda dengan cara melakukan proses penanaman dengan area penanam yang akan
ditanami dengan kedalaman kurang lebih 40 cm serta membentuk speerti cekungan.
Tetapi perlu diingat lagi, apabila teknik reysono ini akan berlaku apabila
tanah di tempat yang akan ditanami tergolong banyak airnya.
Dalam memilih bibit tebu, terdapat
empat buah macam bibit tebu yang dapat digunakan, yaitu bibit pucuk, bibit
batang muda, bibit rayungan serta bibit siwilan. Pada bibit pertama atau bibit
pucuk, kita dapat mengambilnya pada tanaman tebu yang biasanya telah memasuki
umur 12 bulan. Kemudian kita akan mengambil tunas muda yang tumbuh pada bagian
tanaman tebu yang telah berumur 12 bulan tersebut sebanyak 2 – 3 buah tunas
muda yang memiliki panjang sekitar 20 cm.
Apabila ingin menggunakan bibit muda
yang berasal dari tanaman tebu yang serupa, kita dapat mengambilnya pada bagian
batang tebu yang telah berumur 5 – 7 bulan. Kemudian, batang tanaman tebu yang
telah dipilih tersebut kemudian akan dipotong hingga menjadi 2 – 3 bagian yang
kemudian akan dijadikan stek. Selain itu terdapat bibit rayungan, bibit ini
adalah bibit yang sebelumnya memang telah sering digunakan untuk melakukan
pembibitan, untuk bibit ini biasanya bibit yang diambul berasal pada pucuk
tanaman tebu yang sudah mati.
Waktu terbaik untuk melakukan pada
tebu yang akan ditanam adalah ketika cuaca dari langit cerah. Biasanya,
penanaman tanaman tebu pada daerah kering dilakukan ketika memasuki bulan
oktober hingga bulan desember. Dan apabila dilakukan pada daerah lembab akan
dilakukan pada awal dari musim kemarau.
Pada daerah yang tergolong daerah
kering, biasanya teknik yang dilakukan untuk menanam tebu yang masuk dalam
rekomendasi adalah dengan cara menggunakan bibit yang berasal dari stek yang
telah mempunya 8 – 9 dari mata tunas. Jarak yang diperlukan untuk melakukan
penanaman adalah sekitar 1 meter setiap stek yang akan ditanamkan, kemudian
penanaman akan dilakukan sedalam 1,25 hingga 1,35 per batang stek yang ada.
Apabila daerah yang ditanami berada
di iklim yang basah, penanaman ystek yang akan dilakukan adalah dengan
menggunakan stek dengan 3 mata tunas yang biasanya digunakan dalam teknik yang
disebut dengan teknik tumpang tindih, atau bersentuh ujung. Tips menanam tebu
yang dapat digunakan apabila kita memiliki tenaga yang kurang dalam menanam
tebu pada daerah yang basah adalah dengan cara menggabungkan tebu sebanyak 5 –
6 mata tunas yang telah dipotong menjadi dua bagian.
Setelah melakukan penanaman, langka
selanjutnya adalah dengan cara melakukan penyiraman pada tanaman yang baru saja
ditanamkan. Penyiramaan, seperti tanaman pada umumnya, dilakukan dengan cara
melihat dari kondisi tanaman itu sendiri serta dengan memperhatikan tanah dan
cuaca. Dalam menanam tanaman tebu, penyiraman biasanya dilakukan ketika telah
dilakukan proses pemupukan atau paling lama sekitar 3 hari setelah proses
pemupukan.
Proses penyulaman ini dapat dilakukan
untuk mengganti bibit dari tanaman tebu apabila tebu yang ingin ditanami tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Proses ini dapat dilakukan apabila tebu yang
ditanam telah berumur 2 – 4 minggu. Hal ini harus dikerjakan apabila kita
melihat tanaman tebu yang ditanam tumbuh dengan abnormal, maka, sesegeralah
melakukan penyulaman agar tidak mengganggu produksi dari tebu yang sedang kita
tanam.
Proses penyiangan adalah proses
dimana kita mencabut atau menghentikan proses pertumbuhan dari tanaman gulma
yang tumbuh berada disekitar tanaman yang sedang kita tanam, maksud dari ini
adalah tanaman tebu. Apabila tanaman yang didapatkan pada area tanam masih
sedikit, kita dapat mencabut hingga ke bagian akar dari tanamn gulma tersebut,
tetapi apabila tanaman gulma sudah tidak terkontrol. Sebaiknya kita menggunakan
herbisida dengan jenis DMA, Amexon, atau Gesapax. Dalam proses ini kemudian
akan dibagi menjadi beberapa bagian guna untuk melihat pertumbuhan dari tanaman
gulma yang ada disekitar tanaman tebu yang ada.
Proses dari pemupukan adalah dengan
menggunakan pupuk P3GI. Arti yang dimaksud adalah pemupukan dengan menggunakan
jenis pupuk KCL. Dalam proses pemupukan, dilakukan secara bertahap dan
disesuaikan dengan kebutuhan dari tanaman tebu serta lahan yang ada.
Tanaman tebu adalah tanaman yang sama
layaknya tanaman pada umumnya, oleh karena itu ia dapat terkena dengan
penyakit. Biasanya pada masa pembibitan, tanaman tebu sangat mudah terkena
dengan ulat pengerek. Apabila tanaman tebu terkena penyakit ini, maka sebaiknya
dilakukan pemilihan dengan menggunakan varietas tebu yang tergolong dapat tahan
dengan hama yang ada. Atau, dapat dengan menggunakan musuh alami dari hama ulat
pengerek ini, yaitu dengan menggunakan Tricogama Sp, Lalat Jatiroto atau dapat
pula menggunakan Thiodan 35 EC dengan cara menyemprotkan cairan tersebut ke
seluruh bagian dari tanaman.
Proses pemanenan dari tanaman tebu
dapat dilakukan dengan mengeluarkan tanah yang berada pada sekitar tanaman tebu
dengan kedalam kurang lebih sekitar 20 cm. Kemudian, bagian dari batang tebu
ttersebut disisakan sebanyak 3 ruas apabila kita akan menanam kembali tebu yang
ada, atau kita juga dapat mencabutnya hingga bagian akar apabila lahan yang
kita gunakan akan dibongkar dan diganti menggunakan tanaman lainnya.
Biasanya, ketika melakukan panen,
bagian pucuk dari tanaman tebu ini dibuang kemudian batang yang dipanen akan
diikat menjadi satu dengan jumlah sekitar 20 – 30 batang dalam satu ikatan
besar yang kemudian akan digiling dan diproses menjadi gula. Biasanya, proses
pemanenan ini akan dilakukan ketika memasuki bulan kering, yaitu antara bulan
april hingga oktober.
Karena proses dan cara menanam tebu
yang tergolong mudah, yang dimana kita dapat menanam kembali tebu yang telah
kita panen, sebenarnya tanaman tebu ini adalah tanaman yang terbilang ekonomis
pada umumnya yang akan membuat anda mengurangi ongkos dari produksi tanaman
tebu tersebut. Apabila Anda tertarik mencobanya, maka cara budidaya tebu di
atas akan sangat disarankan untuk menanam tebu.
0 komentar:
Posting Komentar