Singkong merupakan komoditas pertanian yang telah lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Di Indonesia, tanaman singkong merupakan tanaman nomer tiga setelah padi dan jagung sebagai tanaman sumber karbohidrat dan merupakan penghasil kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman yang lain. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Di Indonesia tanaman singkong memiliki bermacam nama antara lain singkong, ketela, ketela pohung, dan lain-lain. Pada setiap bagian tanaman singkong telah dimanfaatkan, dari umbi singkong, kulit singkong, batang dan daun-nya sehingga hampir semuanya digunakan. Daun singkong digunakan untuk sayur-mayur, batang singkong digunakan untuk pengembangbiakan secara stek atau tanaman pagar, kulit singkong dapat diolah menjadi ceriping kulit singkong, sedangkan umbi singkong telah banyak diproses menjadi bermacam-macam produk antara lain; tepung singkong, tapiokan, bioetanol, sorbitol, gula cair, monosodium glutamate, pelet, nata, tiwul, ceriping, dan berbagi makanan kecil lainnya.
Singkong merupakan salah satu komoditas
pertanian unggulan Indonesia, karena merupakan bahan baku berbagai jenis
makanan, industry tepung, bioetanol, nata de cassava, gula cair, dan pakan
ternak. Indonesia memiliki produksi singkong yang cukup besar terutama di
daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain. Masing-masing daerah di
Indonesia memiliki kapasitas produksi, jenis dan tingkat harga bahan baku
singkong berbeda-beda. Tingkat produksi singkong masing-masing daerah
ditentukan oleh tingkat konsumen singkong daerah tersebut. Industri pengolahan
singkong di suatu daerah memiliki peran penting terhadap pengembangan produksi
atau budidaya singkong di daerah tersebut. Berkembangnya industri berbasis
singkong telah semakin mendorong pertanian singkong di Indonesia.
Indonesia memiliki lahan yang luas, iklim dan
tanah yang cocok untuk mengembangkan komoditas singkong, terlebih lagi tanaman
ini mampu tumbuh di dataran tinggi dan rendah dan tidak mengenal musim.
Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mengembangkan produk-produk
berbasis singkong, karena di samping memiliki lahan yang luas tapi juga iklim
yang cocok. Pengembangan produk olahan singkong akan mendukung ketahanan pangan
nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan hal tersebut,
singkong telah dikembangkan menjadi tepung modifikasi yang memiliki
karakteristik mirip terigu yaitu putih, lembut, dan tidak berbau apek yang
dikenal dengan nama Mocaf (modified cassava flour).
0 komentar:
Posting Komentar