Mitrabisnis UKM
Jual Formula Tepung Mocaf
082227271875
Seiring dengan berkembangnya industri makanan berbasis tepung di
Indonesia, permintaan terigu selalu meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu,
masyarakat Indonesia juga sudah terbiasa menggunakan tepung terigu untuk aneka
olahan produk makanan, sehingga turut memberikan andil yang signifikan terhadap
naiknya permintaan komoditas terigu. Tingginya permintaan komoditas terigu baik
nasional maupun internasional membuat harga terigu seringkali fluktuasi. Indonesia
memang bukan produsen gandum/terigu, sehingga akan selalu mengalami
ketergantungan dengan terigu impor. Ketergantungan semacam ini, suatu saat akan
berdampak lebih parah apabila produksi gandum dunia mengalami penurunan drastis
yang dapat mengakibatkan naiknya harga terpung terigu dan mengancam industri
makanan berbasis tepung mengalalami gulung tikar.
Kondisi yang demikian penting sekali dicarikan solusi, khususnya
pemerintah untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengembangan produk
alternatif tepung terigu. Indonesia memiliki beragam komoditas umbi-umbian yang
dapat diolah menjadi tepung seperti ubi jalar, ubi kayu atau singkong, gadung,
talas, dan lain-lain yang memiliki kandungan gizi tinggi dan produksinya juga
tinggi. Kita perlu mempopulerkan aneka produk pangan lokal berbasis umbi-umbian
produksi Indonesia sehingga dapat menggeser konsumsi terigu oleh masyarakat
atau industri. Kualitas tepung asal umbi-umbian juga tidak kalah dengan produk
tepung terigu. Tepung mocaf yang merupakan tepung singkong modifikasi dengan
perlakuan fermentasi memiliki kualitas cukup baik untuk mengganti terigu 30-100
%. Karakteristik tepung mocaf yang putih, lembut, tidak berbau singkong,
sehingga dapat digunakan untuk menyubstitusi produk olahan makanan berbasis
tepung tanpa mengurangi performansi produk. Penggunakan tepung mocaf dapat
disesuaikan jenis produknya, untuk jenis produk basah dapat menyubstitusi
30-60%, sedang produk kering bisa 70 -100 %.
Saat ini tepung mocaf sudah mulai popular di Indonesia. Para
pengusaha sudah mulai melirik bisnis tepung mocaf. Industri tepung mocaf sudah
mulai berkembang cukup pesat di Jawa dan Sumatera. Menggeliatnya industri
tepung mocaf, telah memacu meningkatnya produksi singkong nasional. Para petani
mulai bergairah menanam aneka jenis singkong. Rendahnya minat petani untuk
menanam singkong, umumnya disebabkan oleh kesulitan pasar, hal ini menyebabkan
para petani lebih suka menanam tananam yang lain atau membiarkan tanahnya
kosong tidak termanfaatkan. Beberapa jenis singkong yang mulai banyak
dibudidayakan adalah jenis singkong dengan tingkat produksi tinggi dan kualitasnya
cukup baik yaitu singkong Gajah, Meni, Kasesat, Thailand, Darul hidayah, dan
lain-lain.
Harga singkong masih sangat variatif di Indonesia, dan masih
termasuk tinggi berkisar Rp. 800 – Rp.1000 per Kg di tingkat petani. Hal ini
menjadi komponen biaya yang cukup signifikan dalam pengembangan tepung mocaf.
Sedangkan tingkat rendemen singkong berkisar 25 -28 %, dengan kata lain dari
100 Kg singkong diperoleh tepung mocaf kurang lebih 25 - 28 Kg. Sedangkan harga
tepung mocaf dipasaran masih berkisar Rp.6500 – Rp.8500. Jika dikerjakan dalam
kapasitas besar tentu labanya cukup menarik. Industri mocaf skala besar masih terkendala
masalah kapasitas bahan baku secara continue dan stabil baik harga dan kuantitas.
Selain itu standarisasi tepung mocaf juga seringkali tidak diperhatikan oleh
produsen sehingga kualitasnya tidak seragam.
Berkembangnya industri tepung berbasis singkong di Indonesia,
tentunya merupakan hal yang menggemberikan. Namun, industri tepung mocaf masih
harus menghadapi kendala dan tantangan yang cukup berat diantaranya adalah; 1).
Kendala ketersediaan bahan baku singkong/ubi kayu seiring dengan berkembangnya
industri lain berbasis singkong seperti bioetanol, gula cair, tapioka, industri
makanan, dan lain-lain; 2). Persaingan yang cukup ketat dengan terigu yang
masih mendominasi; 3). Masyarakat yang masih fanatik dengan produk terigu; 3).
Belum adanya dukungan pemerintah untuk melakukan kuota terigu impor dan bantuan
investasi kepada UKM; 4). Mulainya produsen mocaf di negara lain yang akan
menjadi pesaing bagi produsen mocaf Indonesia; 5). Kurangnya pengetahuan
produsen mocaf tentang mengolah limbah cair industri mocaf; 6). Akses pasar
yang masih terbatas.
Beberapa kendala tersebut harus mendapatkan solusi, jika kita
ingin mengembangkan industri tepung mocaf. Dukungan pemerintah sangat
diperlukan khususnya membendung kemungkinan munculnya negara-negara produsen
tepung mocaf yang akan menjadi pesaing bagi produsen tepung mocaf nasional. Negara-negara
yang mungkin menjadi pesaing untuk produk tepung mocaf antara lain Thailand,
Filipina, Malaysia, dan negara-negara lain penghasil singkong. Pembatasan
terigu impor, akan dapat membantu meningkatkan harga tepung mocaf, sehingga
menjadi daya tarik bisnis tepung mocaf di dalam negeri. Kunci keberhasilan
dalam menghadapi persaingan tepung mocaf adalah dengan meningkatan produksi
bahan baku singkong dengan kualitas yang baik, dan harga murah berkisar Rp.600
– Rp.800 / Kg.Selain itu, pentingnya pemanfaatan limbah kulit singkong dan
limbah cair menjadi produk sampingan yang bernilai ekonomis.
0 komentar:
Posting Komentar