Ayam
broiler merupakan ayam hasil persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth
Rock. Ayam broiler memiliki karakteristik ekonomis, pertumbuhan yang cepat
sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah, panen lebih cepat. Pertambahan
berat badan rata-rata adalah 400 gram per minggu untuk jantan dan untuk betina
300 gram per minggu. Ayam broiler juga memiliki sifat tenang, bentuk tubuh
besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur
rendah.
Ayam
broiler adalah ayam tipe pedaging yang telah dikembangbiakan secara intensif dengan
bobot rata-rata 1,4 kg tergantung pada efisiensinya perusahaan. Ayam broiler
dipasarkan pada umur 6 -7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk
mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang dikehendaki pada waktu yang
tepat, maka perlu diperhatikan pakan yang tepat. Kandungan energi pakan yang
tepat dengan kebutuhan ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam
jantan memerlukan energy yang lebih banyak daripada betina, sehingga ayam
jantan mengkonsumsi pakan lebih banyak.
Hal-hal
yang terus diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain
perkandangan, pemilihan bibit, manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan,
recording dan pemasaran. Banyak kendala yang akan muncul apabila kebutuhan ayam
tidak terpenuhi, antara lain penyakit yang dapat menimbulkan kematian, dan bila
ayam dipanen lebih dari 8 minggu akan menimbulkan kerugian karena pemberian
pakan sudah tidak efisien dibandingkan kenaikkan/penambahan berat badan,
sehingga akan menambah biaya produksi. Fase pemeliharaan ayam broiler meliputi fase
starter umur 0 - 3 minggu, fase grower 3 - 6 minggu dan fase finisher 6 minggu
hingga dipasarkan.
Ayam
broiler populer di Indonesia sejak tahun 1980-an. Banyak strain ayam pedaging
yang dipelihara di Indonesia. Strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan
oleh perusahaan pembibitan melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis
tertentu. Contoh strain ayam pedaging antara lain CP 707, Starbro, Hybro.
0 komentar:
Posting Komentar