Mitarbisnis UKM
Jual Ragi Tempe
Tempe adalah
merupakan salah satu produk olahan kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia. Produk tempe adalah makanan tradisional yang sejak dahulu menjadi
warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Kini, produk tempe sangat populer hingga
ke luar negeri. Tempe umumnya diolah menjadi masakan untuk sayur mayur,
lauk-pauk, keripik, dan lain-lain. Rasa nya yang nikmat gurih dan bergizi
tinggi sangat digemari banyak kalangan. Selain itu, tempe merupakan produk
bergizi tinggi yang harganya terjangkau dibandingkan dengan harga daging yang
jauh lebih mahal. Tempe seakan menjadi makanan yang merakyat namun juga
berkelas karena rasanya nikmat dan gizinya tinggi. Di Indonesia, produsen tempe
umumnya skala home industri dan hampir tersebar di semua daerah. Teknologi nya
yang sederhana, dan investasi nya juga relatif rendah, sehingga industri tempe
banyak digeluti oleh pengusaha bermodal pas-pasan. Namun, hasilnya cukup
lumayan, karena pasarnya juga luas dan labanya juga menarik, sehingga industri
tempe mampu eksis sepanjang jaman.
Hal yang menjadi
kendala yang umumnya sering kali dikeluhkan oleh para produsen tempe adalah
harga kedelai yang sering kali fluktuasi yang merupakan komponen biaya terbesar
dalam produksi tempe. Harga kedelai yang fluktuasi karena terpengaruh oleh
pasar kedelai internasional. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan bangsa kita
terhadap kedelai impor, disebabkan oleh rendahnya produksi kedelai dalam
negeri. Sangat disayangkan memang, bangsa kita yang memiliki lahan pertanian
sangat luas, subur dan jumlah penduduk yang berlimpah, kenapa masih mengimpor
kedelai dan bahan-bahan pertanian lainnya dari negara lain. Pada saat harga
kedelai melambung tinggi, banyak produsen tempe yang berhenti beroperasi atau
melakukan substitusi kedelai dengan bahan lain seperti jagung. Indonesia perlu
mengembangkan kedelai baik kedelai hitam atau putih, karena kebutuhan komoditi
kedelai oleh konsumen rumah tangga dan industri cukup tinggi.
Industri tempe
sangat layak untuk dilestarikan, karena menjadi peluang usaha bagi usaha kecil
menengah, memberikan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Selain itu, pengembangan industri tempe juga merupakan upaya untuk memberikan
pemenuhan gizi bagi masyarakat. Kesinambungan industri tempe sangat ditentukan
oleh ketersediaan bahan baku kedelai dan dukungan modal bagi UKM. Produk tempe
dapat dikembangan menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi
seperti keripik tempe yang sudah sangat populer. Keripik tempe memiliki daya
simpan yang lama sehingga pasarnya lebih luas.
Untuk
berwirausaha tempe tentu dibutuhkan keuletan dalam hal memasarkan dan teknik
produksinya. Pemasaran tempe umumnya dijual di warung-warung makan, restoran,
warung sayuran, supermarket, atau di pasar. Teknik produksi relatif mudah, dan
membutuhkan alat yang sederhana seperti nyiru, ember, mesin pengupas, mesin
kemasan, plastik, rak fermentasi. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai
murni atau ditambahkan dengan jagung, atau kacang-kacangan lainnya seperti
koro, dan lain-lain. Untuk fermentasi tempe dapat menggunakan kapang Rhizopus
oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer. Kapang yang tumbuh pada kedelai
menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah
dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat
besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti
antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif. Proses fermentasi berlangsung kurang lebih 2 hari yang ditandai
tumbuhnya miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk
tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi
membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Untuk memproduksi tempe dibutuhkan
alat dan bahan sebagai berikut:
a. Bahan Pembuatan Tempe:
1. Kedelai Putih 10 Kg
2. Bibit tempe/Ragi Tempe 10gr
3. Air bersih
b. Alat-alat Pembuatan Tempe:
1. Panci
2. Kompor
3. Tampah 2 buah
4. Ember Plastik
5. Plastik Pembungkus
6. Kertas dan daun pisang
c. Proses Pembuatan Tempe Kedelai :
1. Sortasi kedelai dari bahan-bahan yang tidak berguna seperti daun, batang, pasir dan lain-lain.
2.Rendam kedelai 5-8 jam, dan buang airnya.
3.Rebus kedelai hingga mendidih, buang airnya.
4. diremas-remas untuk menghilangkan kulitnya dan agar
kedelai terbelah, namun tidak hancur., sambil dicuci dengan air yang mengalir
untuk menghilangkan lendirnya. Proses ini dapat dilakuakan dengan menggunakan
mesin atau secara manual.
5. Kedelai yang telah dicuci bersih tersebut, kemudian
dikukus hingga tanak.
6. Tiriskan, setelah dingin lakukan inokulasi dengan ragi
tempe (Rhyzopus oryzae), aduk hingga rata.
7. Pengemasan dengan menggunakan plastik, atau daun pisang.
Jika menggunakan kemasan plastik, berikan ronggan udara dengan mencoblosi permukaan kemasan plastik secara merata
dengan menggunakan batang bambu ukuran o, 1 cm yang diruncingkan
8. Pemeraman dengan menggunakan rak selama kurang lebih 2
hari.
9. Pemanenan
0 komentar:
Posting Komentar